RUANG LINGKUP, PENGERTIAN DAN UNSUR-UNSUR KOMUNIKASI
Istilah
komunikasi kian hari kian populernya sampai muncul berbagai macam istilah
komunikasi. Ada komunikasi timbal balik, ada komunikasi tatap muka, ada
komunikasi langsung, komunikasi tidak langsung, komunikasi vertical, komunikasi
horizontal, komunikasi dua arah dan lain sebagainya.
Apa pun istilahnya bila kita tetap berpijak pada
obyek formal ilmu komunikasi dan memahami ruang lingkupnya, maka semua istilah
itu dapat diberi pengertian secara jelas dan dapat dibedakan menurut
karakteristiknya masing-masing.
Ruang Lingkup
Komunikasi
yang kita maksudkan disini bukan komunikasi listrik (engineeri), bukan
komunikasi floraatau anatomi tubuh (cell communication), bukan komunikasi
antarhewan (animal communication), melainkan komunikasi insani (human
communication) atau bias disebut komunikasi antarmanusia. Suatu bentuk
komunikasi yang dilakukan oleh manusia yang satu dengan manusia yang lainnya
yang menjadi kajian ilmu sosial atau ilmu kemasyarakatan .
Dalam
ruang lingkup yang lebih terperinci komunikasi yang menggambarkan bagaimana
seorang menyampaikan sesuatu lewat bahasa atau symbol-simbol tertentu kepada
orang lain. Dimana manusia sebagai pelaku utamanya, baik berlangsung secara
tatap muka mapun melalui media. Karena itu disebut komunikasi insani (human
communication) atau lebih populer dengan nama komunikasi antarmanusia.
Pengertian Komunikasi
Banyak
sarjana yang tertarik untuk mempelajari
ilmu komunikasi dan mereka telah melahirkan berbagai macam defenisi yang bisa
membingungkan jika tidak memahami hakikat komunikasi antarmanusia yang
sebenarnya.
Istilah
komunikasi berpangkal pada perkataan Latin Comunis yang artinya membuat
kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Komunikasi
juga berasal dari akar kata dalam bahasa Latin Communico yang artinya membagi
(Cherry dalam Stuart, 1983).
Sebuah definisi singkat dibuat oleh Harold
D. Lasswell bahwa cara yang tepat untuk menerangkan suatu tindakan komunikasi
ialah menjawab pertanyaan “siapa yang menyampaikan, apa yang disampaikan,
melalui saluran apa, kepada siapa dan apa pengaruhnya.”
Lain halnya dengan Steven, justru ia
mengajukan defenisi yang lebih luas, bahwa komunikasi terjadi kapan saja suatu
oragnisme memberi reaksi terhadap suatu obyek atau stimuli. Apakah itu berasal
dari seseorang atau lingkungan sekitarnya. Misalnya seorang berlindung pada
suatu tempat karena diserang badai, atau kedipan mata sebagai reaksi terhadap
sinar lampu, juga adalah peristiwa komunikasi.
Sebuah definisi yang dibuat oleh kelompok
sarjana komunikasi yang mengkhususkan diri pada studi komunikasi antarmanusia
bahwa:
“Komunikasi adalah suatu transaksi, proses
simbolik yang menghendaki orang-orang mengaturlingkungannya dengan (1)
membangun hubungan antarsesama manusia (2) melalui pertukaran informasi (3)
untuk menguatkan sikap dan tingkah laku orang lain (4) serta berusaha mengubah
sikap dan tingkah laku itu.”(Book, 1980).
Everett
M. Rogers seorang pakar Sosiologi pedesaan Amerika yang telah banyak memberi
perhatian pada studi riset komunikasi, khusunya dalam hal penyebaran inovasi
membuat definisi bahwa:
“Komunikasi ialah suatu proses di mana
suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih dengan maksud
untuk mengubah tingkah laku mereka.”
Definisi ini kemudian dikembangkan oleh Rogers
bersama D, Lawrence Kincaid (1981) sehingga melahirkan suatu definisi baru yang
menyatakan bahwa:
“Komunikasi adalah suatu proses di mana
dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu
sama lainnya, yang pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yang
dalam.”
Definisi-definisi yang dikemukankan di
atas tentunya bulum mewakili semua definisi tentang komunikasi yang telah
dibuat oleh bayak pakar, namun sedikit banyaknya kita telah dapat memperoleh
gambaran oleh apa yang diungkapkan oleh Shannon dan Weaver (1949) bahwa komunikasi
adalah bentuk interaksi, manusia yang saling pengaruh mempengaruhi satu sama
lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk
komunikasimengunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka,
lukisan, seni dan teknologi.
Prinsip Komunikasi
Kita
dapat menarik tiga prinsip dasar komunikasi, yakni:
1. Komunikasi hanya bisa terjadi bila
terdapat pertukaran pengalaman yang sama antara pihak-pihak yang terlibat dalam
proses komunikasi (sharing similar experiences).
2. Jika daerah tumpang tindih (the fieid of
experiences) menyebar menutupi lingkaran A atau B, menuju terbentuknya satu lingkaran yang sama, maka
makin besar kemungkinannya tercipta suatu proses komunikasi yang mengena
(efektif)
3. Tetapi kalau daerah tumpang tindih ini
makin mengecil dan menjauhi sentuhan kedua lingkaran, atau cenderung
mengisolasi lingkaran mansing-masing, maka komunikasi yang terjadi sangat
terbatas. Bahkan besar kemungkinannya gagal dalam menciptakan suatu proses
komunikasi yang efektif.
Unsur-Unsur Komunikasi
Dari pengertian komunikasi yang yang telah
dikemukakan, maka jelas bahwa komunikasi antarmanusia hanya bisa terjadi, jika
ada seorang yang menyampaikan pesan kepada orang lain dengan tujuan tertentu.
Aristoteles
ahli filsafat Yunani Kuno dalam bukunya Rhetorica menyebut bahwa suatu proses
komunikasi memerlukantiga unsure yang mendukungnya, yakni siapa yang berbicara,
apa yang dibicarakan, dan siapa yang mendengarkan. Hal ini dimengerti,
karena pada zaman Aristoteles retorika
menjadi bentuk komunikasi yang sangat popular bagi masyarakat Yunani.
Claude
E. Shannon dan Warren Weaver (1949), dua orang insiyur listrik menyatakan bahwa
terjadinya proses komunikasi memerlukan lima unsur yang mendukungnya, yakni
pengirim, transmitter, signal, penerima dan tujuan. (mengenai pengiriman pesan
melalui radio dan telepon. Tetapi para sarjana yang muncul di belakangnya
mencoba menerapkannya dalam proses komunikasi antarmanusia seperti yang
dilakukan oleh Miller dan Cherry (Schram; 1971).
Awal
tahun 1960-an David K. Berlo membuat formula komunikasi yang lebih sederhana.
Formula itu dikenal dengan nama “SMCR”, yakni: Source (pengirim), Massage
(pesan), Channel (saluran-media) dan Receiver (penerima). Selain Shannon dan
Berlo, juga tercatat Charles Osgood, Gerald Miller dan Melvin L. de Fleur
menambah lagi unsure efek dan umpan balik (feedback) sebagai pelengkap dalam
membangun komunikasi yang sempurna.
Perkembangan
terakhir adalah munculnya pandangan dari Joseph de Vito, K. Sereno dan Enka
Vora yang menilai factor lingkungan merupakan unsur yang tidak kalah pentingnya
dalam mendukung terjadinya proses komunikasi.
TIPE KOMUNIKASI
Joseph A DeVito seorang profesor komunikasi di
Citi University of New York dalam
bukunya Communicology (1982) membagi komunikasi menjadi empat macam, yakni
komunikasi Antarpribadi, Komunikasi Kelompok Kecil, Komunikasi Publik dan
Komunikasi Massa.
R.
Wayne Pace dengan teman-temannya dari Brigham Young University dalam bukunya
Techniques for effective communication (1979) membagi komunikasi atas tiga
tipe, yakni komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi antarpribadi dan
komunikasi khalayak.
Beberapa
sarjana komunikasi aliran Eropa hanya membagi komunikasi atas dua macam. Yakni Komunikasi
Antarpribadi dan Komunikasi Massa. Di Indonesia ada kalangan yang membagi
komunikasi atas dua macam, yakni komunikasi massa dan komunikasi sosial.
Memperhatikan
pandangan para paka di atas, maka tipe komunikasi yang akan dibicarakan dalam
buku ini dibagi atas empat macam tipe, yakni Komunikasi dengan diri sendiri,
Komunikasi Antarpribadi, Komunikasi Public dan Komunikasi Massa.
Komunikasi dengan diri sendiri(Intra Personal Communication)
Komunikasi
dengan diri sendiri adalah proses komunikasi yang terjadi di dalam diri
individu, atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri.
Dalam proses pengambilan keputusan, seringkali
seseorang dihadapkan pada pilihan ya
atau tidak. Keadaan semacam ini membawa seseorang pada situasi berkomunikasi
dengan diri sendiri, terutama dalam mempertimbangkan untung ruginya suatu
keputusan yang akan diambil. Cara ini hanya bisa dilakukan dengan metode
komunikasi intra personal atau komunikasi dengan diri sendiri.
Studi
tentang komunikasi dalam diri sendiri (intra personal communication) kurang
begitu banyak mendapat perhatian, kecuali dari kalangan yang brminat dalam
bidang psikologi behavioritik. Karena itu literature yang membicarakan tentang
komunikasi intra personal bisa dikatakan sangat langkah ditemukan.
Komunikasi Antarpribadi (Inter personal Communication)
Komunikasi
antarpribadi yang dimaksud disini adalah proses komunikasi yang berlangsung
antara dua orang atau lebih secara tatap muka, seperti yang dinyatakan R. Wayne
Pace (1979) bahwa “Inter personal communication is communication involving two
or more people in a face to face
setting” menurut sifatnya komunikasi antarpribadi dapat dibedakan atas dua macam, yakni
komunikasi Diadik (Dyadic Communication) dan komunikasi kelompok kecil (Small
Group Communication).
Komunikasi
Diadik ialah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi
tatap muka. Komunikasi Diadik menurut Pace dapat dilakukan dalam tiga bentuk,
yakni percakapan, dialog dan wawancara. Percakapan berlangsung dalam suasana
yang bersahabat dan informal. Dialog berlangsung dalam situasi yang lebih
intim, lebih dalam dan lebih personal, sedangkan wawancara sifatnya lebih
serius, yakni adanya pihak yang dominan pada posisi bertanya dan yang
lainnya pada posisi menjawab.
Komunikasi
kelompok kecil ialah proses komunikasi yang berlangsung antara tiga orang
atau lebih secara tatap muka, dimana anggota-anggotanya saling
berinteraksi satu sama lainnya. Tidak ada batas yang menentukan secara tegas
berepa besar jumlah anggota suatu kelompok kecil. Biasanya antar dua sampai
tiga orang, bahkan ada yang mengembangkan sampai dua puluh samapi tiga puluh
orang, tetapi tidak lebih dari lima puluh orang.
Menurut
Everett M. Rogers, proses komunikasi yang menggunakan telepon kurang kena bila
digolongkan sebagai komunikasi masssa atau komunikasi antar pribadi. Tetapi
sarjana komunikasi Amerika lainnya Mc-Croskey memasukkan peralatan komunikasi
yang menggunakan gelombang udara dan
cahaya seperti halnya telepon sebagai saluran komunikasi antar pribadi.
Sebb itu muncullah kelompok yang
lebih senang memkai istilah komunikasi antar pribadi beralat ( memakai media
mekanik ) dan komunikasi antar pribadi yang tidak beralat ( berlangsung secara
tatap muka ).
Komunikasi Publik ( Public Comunication )
Komunikasi
Publik biasa disebut komunikasi pidato, komunikasi kolektif, komunikasi
retorika, public speaking dan komunikasi khayalak ( Audience communication).
Dalam komunikasi publik penyampaian pesan
berlangsung secara kontinu. Dapat didefenisikan siapa yang berbicara ( sumber )
dan siapa pendengarnya. Interaksi antara sumber dan penerima sangat terbatas,
sehingga tanggapan balik juga terbatas. Hal ini disebabkan karena waktu yang
digunakan sangat terbatas, dan jumlah khayalak relative banyak. Sumber
seringkali tidak dapat mengidentifikasi satu persatu pendengar. Tipe komunikasi
public biasanya ditemui dalam berbagai aktifitas seperti kuliah umum, khotbah,
rapat akbar, penghargaan, ceramah, dan semacamnya.
Komunikasi Massa ( Mass Communication )
Terdapat
berbagai macam pendapat tentang pengertian komunikasi masssa. Ada yang menilai
segmen khayalaknya, dari segi medianya, dan ada pula dari sifat pesannya.
Komunikasi Massa dapat didefenisikan sebagi berikut sebagai proses komunikasi
yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khayalak
yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanik seperti radio,
televise, surat kabar dan film.
Pesan
komunikasi masssa berlangsung satu arah dan tanggapan baliknya lambat (tertunda)
dan sangat terbatas. Tetapi dengan perkembangan teknologi komunikasi yang
begitu cepat, khususnya media masssa elektronik seperti radio dan televisi maka
umpan balik dari khayalak dapat dilakukan dengan cepat kepada penyiar. Selain
itu, sifat penyebaran pesan melalui media massa berlangsung begitu cepat, serempak
dan luas. Ia mampu mengatasi jarak dan waktu, serta tahan lama bila
didokumentasikan.
2 komentar:
mas kalau ngutip dikasih daftar pustakanya biar gak dikira plagiat
refrensi dicantumin bos ya????
Posting Komentar